Cara Mengatasi Konflik Dalam Organisasi
Konflik dalam organisasi secara harfiah berarti
perselisihan atau pertentangan antara satu orang dengan orang lain pada suatu
kelompok melahirkan ketidak harmonisan dalam komunikasi organisasi. Menurut
James A.F Stones dan Charles Wankel bahwa konflik organisatoris (dalam
organisasi) adalah ketidak sesuaian paham antara dua orang anggota organisasi
atau lebih, yang tiimbul karena fakta bahwa mereka harus berbagi dalam hal
mendapatkan sumber daya yang langka, atau aktivititas pekerjaan dan atau fakta
bahwa mereka memiliki status, tujuan nilai berbeda.
Dalam konflik di organisasi paling tidak bentuk konflik, antara lain: (1) konflik tugas (task conflict), (2) konflik antarpersonal (interpersonal conflict), (3) konflik prosedural (procedural conflict).
Dalam konflik di organisasi paling tidak bentuk konflik, antara lain: (1) konflik tugas (task conflict), (2) konflik antarpersonal (interpersonal conflict), (3) konflik prosedural (procedural conflict).
·
Konfilk tugas terjadi karena ketidaksesuaian oeran tugas yang dijalankan
tiap individu dalam organisasi dengan kemampuan, pengetahuan, pendidikan,
keterampilan. Namun konflik ini bersifat produktif dapat diselesaikan dengan
meningkatkan kualitas tanggung jawab personal, kelompok kerja maupun organisasi
sehingga melahirkan perubahan pola pikir maupun hasil organisasi.
·
Konflik antar personal terjadi manakala hubungan antar individu terganggu
dalam organisasi karena terdapat ketidak sepakatan personal terhadap kebutuhan
dan kepentingan individu dalam organisasi cara menyelesaikannya dengan membuat
saling pengertian dan pemahaman antar individu, dapat pula dengan distribusi
kepentingan yang adil sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
·
Konflik prosedural terjadi ketika anggota kelompok dalam organisasi tidak
sepakat tentang prosedur dalam mengatur bagaimana cara atau strategi organisasi
dalam mencapai tujuan. Mereka mengiginkan sutau prosedur kerja yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Cara menyelesaikannya dengan cara
membuat alur prosedur kerja yang luwes dan fleksibel sehingga mudah untuk
dilaksanakan setiap orang.
Metode dalam penyelesaian konflik meliputi beberapa
tahapan penyelsaian, antara lain:
1. Pengumpulan data,
mengenai data awal yang harus menjawab Who (siapa yang terlibat konflik), Which
(jenis konflik yang terjadi), (When (kapan konflik terjadi), Where (dimana
konflik terjadi), How (bagaimana proses konfilk terjadi dari awal hingga
akhir).
2. Periksa ulang pencatatan
hal tersebut diatas apakah sudah lengkap atau masih ada yang terlewati
3. Ingatlah anda bekerja
untuk menghasilkan keputusan manajemen konflik.
4. Mendengarkan dua pihak
atau pihak lain
5. Ciptakan kesan bahwa
untuk menyelesaikan konflik dibutuhkan kerjasama, karena itu lakukan redefinisi
konflik.
6. Lakukan negosiasi dan
kompromi untuk memilih cara menyelsaikan konflik.
7. Kemukan bahwa kerukunan
jauh lebih mahal daripada pertentangan dan konflik dlaam organisasi
lumayan
BalasHapus