Rabu, 30 November 2011

TEORI EVOLUSI MANAJEMEN

TEORI EVOLUSI MANAJEMEN
Evolusi Teori Manajemen
Pemikiran Awal Mengenai Manajemen
 untuk menjelaskan hubungan antara dua fakta atau lebih yang dapat
³ diamati serta menyediakan dasar yang mantap untuTeori (theory) : sekelompok asumsi yang erat berkaitan dan logis, dikemukakan k memperkirakan peristiwa pada masa depan.
 Teori dimanfaatkan untuk:
³
1. Memberikan fokus yang mantap untuk memahami peristiwa yang kita alami
2. Mempermudah kita berkomunikasi secara efisien,
Membuat dan menantang kita untuk terus belajar

Evolusi Teori Manajemen
  Aliran Manajemen Ilmiah (scientific Management Theory)
³
Tokoh:
            1. Frederick A. Taylor (1856-1915)
Filosofis 4 Prinsip dasar :
 Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, jadi metode terbaik untuk dapat melaksanakan setiap tugas dapat ditentukan.
³
 Seleksi ilmiah para pekerja, sehingga setiap pekerja akan diberi tanggung jawab melakukan tugas yang paling cocok dengannya.
³
 Pendidikan dan pengembangan ilmiah para pekerja.
³
 Kerjasama bersahabat dan secara pribadi antara manajemen dan tenaga kerja.
³
Sukses dari prinsip-prinsip tersebut, memerlukan “revolusi mental yang lengkap” dari para manajer dan tenaga kerja.

            2.Henry L.Gantt (1861-1919)
Mempertimbangkan sistem insentif dari Taylor.
 Memberikan motivasi kepada karyawan yang mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan melalui insentif /bonus.
³
 Mencatat kemajuan pekerja dan dilakukan secara terbuka serta dicatat pada bagan balok induvidual (bagan Gantt).
³

            3.Frank B. Gilberth (1868-1924) & Lilian M. Gilberth (1878-1972)
³ Mempelajari kelelahan dan gerakan serta memfokuskan pada berbagai cara untuk mendorong kesejahteraan pekerja.
 Perhatian Manajemen terhadap pekerja, terutama dalam mencari gerakan
³ yang paling ekonomis sehingga dapat meningkatkan moral pekerja.
Tujuan akhir dari manajemen ilmiah adalah membantu para pekerja mencapai potensial penuh sebagai manusia.
Menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi pekerja. Tujuannya adalah kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas.
 





Evolusi Teori Manajemen
 Teori Organisasi Klasik³
Tokoh :

            1.Henry Fayol (1841-1925)
Manajemen adalah suatu ketrampilan yang dapat diajarkan jika prinsip dasarnya di pahami.
14 Prinsip Manajemen Fayol :
1. Pembagian Tugas                                                    11. Keadilan
2. Wewenang                                                              12. Stabilitas Staff
3. Disiplin                                                                    13. Inisiatif
4. Kesatuan komando                                                             14. Semangat Korps
5. Kesatuan dalam Pengarahan
6. Kepentingan Individual di bawah kepentingan umum
7. Imbalan
8. Sentralisasi
9. Hierarki
10. Susunan

            2.Max Webber (1864-1920)
Organisasi apapun mempunyai orientasi pada berbagai sasaran memerlukan pengendalian peraturan dari semua aktivitasnya dengan hati-hati.
³ Mengembangkan sebuah teori mengenai manajemen birokrasi yang menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang denga jelas.
 Organisasi ideal pastilah sebuah birokrasi yang aktivitas dan tujuan
³ dipikirkan secara rasional dan pembagian tugas dari para karyawan dinyatakan secara jelas.
 Evaluasi prestasi kerja harus didasarkan pada keunggulan.
³

            3.Mary Parker Follett (1868-1933)
Manajemen adalah seni melaksanakan pekerjaan lewat orang lain.
 Memperkenalkan manusia dan struktur organisasi. bagaiman hubungan.
³
 Kelompok merupakan tempat individual dapat menggabungkan bakat yang berbeda-beda menjadi sesuatu yang lebih besar.
³
³ Fungsi control (pengendalian)yang “utuh” memperhitungkan bukan hanya individual dan kelompok, tetapi juga pengaruh dari faktor-faktor lingkungan seperti, politik, ekonomi dan biologi.
Follet membuka jalan bagi teori manajemen untuk mengikutsertakan hubungan yang lebih luas, baik dari dalam organisasi maupun dari luar batas organisasi.

            4.Chester I. Barnard (1886-1961)
Mengidentifikasi organisasi informal, dan mempromosikan efektivitas mengenali dan menggunakan kelompok informal di tempat kerja,
 Orang berkumpul bersama dalam organisasi formal tidak dapat mencapai
³ tujuan jika bekerja sendiri-sendiri. Tetapi, dalam mengejar sasaran organisasi mereka juga harus memuaskan kebutuhan individual masing-masing.
 Zone of indifference (area of acceptane) ; kecenderungan yang
³ mengkondisikan individual dapat menerima perintah yang berada dalam rentang tanggung jawab atau aktivitas yang sudah dikenal.
 Semakin banyak aktivitas yang termasuk di dalam zona tidak penting , semakin lancar dan semakin kooperatif sebuah organisasi.
³


Evolusi Teori Manajemen
 Aliran Tingkah Laku : Organisasi adalah Manusia
³
Tokoh : (behavioral scientist)

            1.Elton Mayo (1880-1949) Gerakan hubungan manusia.
Penelitian manusia dalam lingkungan kerja :
 Pekerja yang mendapatkan perhatian khusus akan berkerja lebih baik dan dapat meningkatkan produktivitas.
³
 Pekerja akan bekerja lebih keras jika mereka percaya pihak manajemen memperhatikan kesejahteraan dan perhatian khusus.
³
 Kelompok informal (lingk. Sosial dari karyawan) memiliki pengaruh positif terhadap produktivitas.
³

            2.Abraham Maslow dan Douglas McGregor (Pendekatan Ilmiah tingkah laku)
 Maslow : kebutuhan yang memotivasi manusia untuk mendapatkan kepuasan
³ dapat dibuat hierarki. Kebutuhan peringkat bawah harus dipuaskan terlebih dahulu sebelum kebutuhan peringkat yang lebih tinggi dapat dipenuhi.
 McGregor : membedakan 2 asumsi dasar alternatif mengenai manusia dan
³ pendekatan mereka terhadap pekerjaan. 2 asumsi tersebut memunculkan teori X dan teori Y.
³ Teori X : pandangan tradisional tentang motivasi --> pekerjaan yang dibenci oleh karyawan yang harus diberi motivasi dengan paksaan uang dan pujian.
³ Teori Y : pekerja/orang sudah memiliki motivasi untuk bekerja melakukan pekerjaan dengan baik.
Aliran tingkah laku muncul sebagai akibat dari pendekatan klasik tidak berhasil mencapai produksi efisien dan harmoni di tempat kerja yang memadai. Pada Aliran ini, digolongkan 2 pendekatan yaitu : Gerakan hubungan manusia dan Pendekatan ilmiah Tingkah laku.

Evolusi Teori Manajemen
 Aliran ilmu Manajemen
³
pendekatan masalah manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan. (Management science school).
 Riset Operasi (Operational research) : teknik matematik untuk membuat model, menganalisis dan menyelesaikan masalah manajemen.
³

Evolusi Teori Manajemen
Perkembangan Muthakir Teori Manajemen
 Pendekatan Sistem :
³
Pandangan organisasi sebagai sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian yang saling berkaitan.
 Kata kunci : Subsistem, sinergi, open system
³ & close system, System boundary, flows, feedback(umpan balik).
Pendekatan kontigensi
Pandangan bahwa teknik manajemen yang paling baik memberikan kontribusi untuk mencapai sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda.
Pandangan ini sering juga disebut pendekatan situasional.
Pendekatan Keterlibatan Dinamik (dinamik engagement)
Pandangan bahwa waktu dan hubungan manusia mendesak manajemen untuk memikirkan ulang pendekatan tradisional dalam menghadapi perubahan yang terus menerus berlangsung dan cepat.

Simpulan :
 Manajemen dan Organisasi merupakan produk dari sejarah, keadaan sosial
³ dan tempat kejadian. Belajar teori manajemen membantu kita untuk membantu kita memahami manajemen dan organisasi yang semakin kompleks.

Fungsi dan tugas manajemen keuangan

Fungsi dan tugas manajemen keuangan

                Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia.

Tugas

Tugas fungsional manajemen keuangan adalah:
1.    Menetapkan struktur keuangan entitas. Yaitu menetapkan kebutuhan entitas akan dana untuk sekarang (modal kerja jangka pendek) dan masa depan (keperluan investasi jangka panjang) dan menetapkan sumber dana yang dapat menutup kebutuhan-kebutuhan itu secara sehat. Di dalam prinsipnya, kebutuhan dana jangka pendek dibiayai oleh sumber jangka pendek, dan kebutuhan dana jangka panjang dibiayai dari sumber jangka panjang.
2.    Mengalokasikan dana sedemikian agar dapat memperoleh tingkat efisiensi atau profitabilitas yang optimal.
3.    Mengendalikan keuangan perusahaan dengan mengadakan sistem dan prosedur yang dapat mencegah penyimpangan dan mengambil langkah perbaikan jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan usaha dan memengaruhi struktur keuangan dan alokasi dana.

Dukungan Akuntansi

Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya manajemen keuangan memerlukan dukungan akuntansi yang melakukan “pencatatan, penggolongan dan peringkasan peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk yang atau dinyatakan dalam uang, serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul daripadanya.

Bidang Kritis

Dari informasi internal yang berasal dari bagian akuntansi, mempelajari situasi umum dalam bidang industri/jasa entitas dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berdampak pada keuangan entitas, memerhatikan rencana strategis umum dan fungsional-operasional entitas, selanjutnya manajemen keuangan mengambil keputusan dalam rencana-rencana anggaran dan pelaksanaannya terutama yang menyangkut :
§  penerimaan dan pembayaran tunai (Manajemen Kas),
§  utang dan piutang (Manajemen Utang dan Piutang),
§  permodalan (Manajemen Modal Kerja) dan
§  investasi (Manajemen Investasi),
serta melakukan pengendalian atas semua itu.

Rambu-rambu

Keputusan-keputusan manajemen keuangan diharapkan selalu mendukung kelancaran operasi dan strategi manajemen agar efektif dan efisien, sekaligus menjaga kesehatan keuangan entitas, yang diukur dari aspek profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas.
Untuk BUMN suatu ketika ditetapkan ukuran keuangan yang sehat sekali adalah jika suatu entitas menunjukkan profitabilitas lebih dari 12%, likuiditas lebih dari 150% dan solvabilitas lebih dari 200%. Kategori sehat jika profitabilitas antara 8%-12%, likuditas antara 100%-150%, dan solvabilitas antara 150%-200%. Kategori kurang sehat jika profitabilitas 5%-8%, likuiditas antara 75%-100%, dan solvabilitas antara 100%-150%. Kategori tidak sehat jika profitabilitas kurang dari 5%, likuiditas kurang dari 75% dan solvabilitas kurang dari 100%.

Minggu, 27 November 2011

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen Sumber Daya Manusia-SDM (human resourses-HR management) adalah sebuah proses dalam menangani pegawai,karyawan, buruh dan lainnya supaya kita dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam pekerjaan yang dilakukan karyawan tersebut pada perusahaan atau sebuah organisasi yang dinaunginya.

            Menurut A.F. Stoner, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

            Menurut Robert L. Mathis-John H. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan system-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organnisasioanal.

            Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur penunjang organisasi, dan dapat pula diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi atau potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

            Karena potensi merupakan suatu asset dan sangat berfungsi sebagai madal non-material dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujutkan sebagai menjadi potensi yang nyata baik secara fisik maupun non-fisik untuk dapat mewujutkan eksistensi di dalam organisasi tersebut. (Nawawi, 2000).

            Organisasi-organisasi yang masih kecil maupun yang bersifat tradisional biasanya focus terhadap Sumber Daya Manusia belum dijalankan atau dilaksanakan secara efektif. Karena organisasi-organisasi tersebut lebih memilih focus terhadap fungsi-fungsi produksi, keuangan, dan pemasaran yang biasanya selalu berorientasi dalam jangka pendek.

            Dalam mengelola sumber daya manusia di era globalisasi bukan merupakan hal yang mudah. Oleh karena itu, berbagai macam suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung proses terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas. Perusahaan yang ingin tetap eksis dan memiliki citra positif di mata masyarakat tidak akan mengabaikan aspek pengembangan kualitas sumber daya manusianya.

Oleh karena itu peran manajemen sumber daya manusia dalam organisasi tidak kecil, bahkan sebagai sentral pengelola maupun penyedia sumber daya manusia bagi departemen lainnya.