Fenomena
Gadget: Antara Kebutuhan dan Mempertahankan Status Sosial
Gadget yang dalam beberapa tahun belakangan ini melanda
seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia, dan kini menjadi fenomena
tersendiri. Merunut dari kelahirannya, gadget di peruntukkan bagi kalangan
(tanpa mengkotak-kotakkan) dengan status sosial “tinggi”. Tujuan utama
kepemilikan gadget seperti smartphone, tablet, dan sejenisnya adalah untuk
menunjang aktivitas keseharian pengguna yang memiliki mobilitas tinggi dengan
kebutuhan yang multi-tasking. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut, di
ciptakan deviceyang mampu memenuhi hal tersebut yang kita kenal dengan gadget.
Fenomena yang muncul sedikitnya ada dua hal. Memiliki gadget
memang karena di dasari kebutuhan dan beberapa di antaranya, pemilik gadget
‘hanya’ untuk mempertahankan status sosial. Namun tidak menutup kemungkinan
kedua fenomena itu ada dalam satu pemilik gadget.
Semua kita tentu setuju jika kepemilikan harus di dasari
oleh kebutuhan si pemilik. Artinya, sang pemilik membeli gadget yang sesuai
dengan peruntukan dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Kepemilikan dengan model
ini akan memberikan rasa puas dan rasa cukup bagi sang pemegang gadget.
Lain halnya dengan pemilik gadget yang ‘hanya’ untuk
mempertahankan status sosial. Fenomena ini muncul lebih banyak karena pengaruh
eksternal. Dimana, lingkungan tempat mereka berada kebanyakan rekannya,
atasanya bahkan bawahanya menggunakan gadget dengan merek tertentu, model
tertentu dan jenis tertentu. Kepemilikan dengan fenomena yang satu ini terkesan
hanya ikut-ikutan semata. Tidak jarang pemilik jenis ini hanya menggunakan
gadget hanya fungsi dasarnya saja yang bisa juga di lakukan oleh featured
phone.
Kepemilikan dengan hanya mempertahankan status sosial ini
yang menimbulkan dan menjamurkan kebiasaan konsumtif masyarakat. Setiap akan
ada rilis produk baru, timbul rasa ingin memiliknya. Bahkan ada fenomena belum
di rilis di Indonesia sudah banyak yang memiliknya, meskipun harus menebus
dengan harga yang sangat tinggi. Semua di lakukan hanya untuk tetap mejaga
image semata.
Dimana posisi anda? hal itu akan tergantung dari bagaimana
anda menggunakan gadget anda. Semakin anda memperhitungkan kebutuhan,
semakin akan menimbulkan kepuasan dalam
diri.
Seharusnya
sh gadget itu untuk mempermudah berkomunikasi, mempermudah dalam bidang
pekerjaan dan lain sebagainya. Bukan jadi ajang unjuk mewah-mewahan gadget
siapa yg paling janggih..
http://moerhadieberbagi.com/fenomena-gadget-antara-kebutuhan-dan-mempertahankan-status-sosial/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar